Istilah Gerbang Pembayaran Nasional atau National Payment Gateway Indonesia bukanlah hal yang asing lagi dalam melakukan transaksi. NPG ini mencangkup standar, switching, hingga pelayanan yang membantu kebutuhan pembayaran secara nasional. Dengan adanya NPG, sistem pembayaran bisa terbantu secara optimal. Untuk lebih mengenal apa itu NPG, ada baiknya anda simak ulasan yang kami bagikan di bawah ini.
Konsep National Payment Gateway Indonesia
Perlu diketahui bahwa konsep National Payment Gateway sudah dibuat dari tahun 1996. Hanya saja, kala itu sistem pembayaran menggunakan kartu masih belum rata. Bahkan sistem pembayaran secara online juga belum ada. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, sistem pembayaran kian berkembang. Meski perkembangan jasa layanannya masih kalah cepat jika dibandingkan dengan pertumbuhan kebutuhan masyarakat. Hal ini menjadikan industri mencari solusi sendiri dalam memenuhi kebutuhan tersebut.
Ditinjau dari perkembangannya, mulai terbentuk fragmentasi yang kian besar. Persoalan mengenai sistem pembayaran selama ini cenderung ke utilisasi. NPG Indonesia pun terdiri dari proses transaksi dengan hubungan antar switching. Tak hanya itu, diketahui bahwa sudah ada beberapa layanan yang selama ini digunakan. Sebut saja kliring dan settlement. Dengan begitu, terdapat tiga kategori institusi NPG yang didasarkan pada fungsinya.
Adapun tiga pengelompokan tersebut yaitu fungsi standardisasi, fungsi switching dan fungsi services. Fungsi standardisasi itu sendiri harus berjalan sebelum melaksanakan transaksi. Untuk fungsi switching ialah memastikan kelancaran pembayaran yang dilakukan. Sementara fungsi services bertujuan untuk memastikan bahwa transaksi benar-benar dilakukan.
Tujuan NPG Indonesia
Penerapan konsep NPG di Indonesia memiliki tujuan tertentu. Adapun salah satu tujuan NPG yaitu mendorong strategis terhadap program pemerintah (G2P). Sebut saja penyaluran bantuan sosial non tunai, elektronifikasi jalan toll atau e-toll, sistem transportasi, peningkatan penerimaan negara yang berbasis elektronik (P2G) non tunai, pendukung kelancaran e-commerce, hingga peningkatan kinerja inklusif.
Tak hanya itu, konsep NPG yang ada di Indonesia juga bertujuan untuk mewujudkan sekaligus membangun kedaulatan pembayaran nasional. Dengan begitu, sistem pembayaran nasional bisa saling terhubung, mempunyai kapabilitas dalam memproses transaksi pembayaran domestik, dan interoperabilitas. Dengan adanya NPG, pembayaran bisa dilakukan secara aman, efisien dan optimal. Disamping itu, adanya National Payment Gateway Indonesia juga memiliki tujuan untuk mendorong peningkatan transaksi secara non tunai yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Hal ini sesuai dengan program GNNT (Gerakan Nasional Non-Tunai).
Manfaat NPG Indonesia
Kehadiran NPG Indonesia memberikan beragam manfaat dan keuntungan. Perlu diketahui bahwa sistem pembayaran NPG terbukti mampu membantu masyarakat dalam bertransaksi secara non tunai. Sebut saja pembayaran yang dilakukan via ATM/debit, uang elektronik dan kartu kredit. Manfaat dari NPG Indonesia pun tak hanya bisa dirasakan oleh masyarakat saja, akan tetapi juga para pelaku industri perbankan yang ada.
Perlu untuk anda ketahui, apabila NPG dihadirkan dalam industri jasa keuangan nasional, maka kapabilitasnya akan meningkat. Selain itu, peran NPG dalam memberikan fasilitas layanan transaksi pembayaran bisa berjalan secara lebih efisien. Bahkan hadirnya NPG juga bisa meningkatkan jumlah instrumen dan transaksi elektronik. Hal ini tentu saja bisa memperluas penerimaan secara signifikan.
Disamping itu, masih ada banyak manfaat lain yang didapatkan dari National Payment Gateway Indonesia. Mulai dari biaya investasi EDC, ATM, hingga sistem back end yang lebih murah, menjamin keamanan data masyarakat, dan biaya memproses transaksi domestik yang lebih efisien. Perlu diketahui juga bahwa National Payment Gateway di Indonesia menjadikan biaya transaksi, tarik tunai, cek saldo, dan transfer antar bank bisa lebih murah.
